Ini merupakan kali keempat RS Penyakit Tropis (RSPT) menerima penghargaan prestisius yang sama, bukti komitmen RSPT selama 30 terakhir dalam menekan tingkat kematian tetanus di faskes-faskes yang beroperasi di wilayah tersebut. Prestasi ini juga menunjukkan keberhasilan kemitraan strategis antara OUCRU dan RSPT yang telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun.
Di RSPT, penelitian OUCRU berfokus pada pengembangan metode perawatan baru, penggunaan teknologi inovatif, dan penerapan uji klinis untuk menilai efektivitas protokol perawatan. Selain itu, OUCRU juga mendukung pelatihan nakes dengan cara mengadakan kursus dan seminar dan memberikan kesempatan bagi dokter dan perawat untuk melakukan penelitian. Upaya ini meningkatkan kemampuan profesional dan keterampilan penting yang diperlukan untuk mengelola kasus tetanus dan penyakit menular lainnya.
30 Tahun Memerangi Tetanus
Selama tiga dekade terakhir, dari 1993 hingga 2023, RSPT mengalami penurunan signifikan dalam jumlah kasus tetanus serta tingkat kematiannya, dari hampir 25% menjadi 10%. Penelitian dan penguatan praktik medis selama lebih dari tiga dekade telah menghasilkan perubahan signifikan dalam demografi pasien tetanus. Ada perubahan yang mencolok dalam usia rata-rata orang yang terjangkit tetanus dan rasio pasien laki-laki dan perempuan dalam usia reproduktif. Perubahan demografi ini membuktikan keberhasilan program vaksinasi bagi ibu hamil yang memberikan kekebalan dari tetanus baik pada ibu maupun bayinya yang baru lahir.
Keberhasilan ini merupakan hasil investasi besar dalam peningkatan infrastruktur RS, terutama peningkatan jumlah ventilator dari dua menjadi sepuluh. Selain itu, terdapat peningkatan kualitas perawatan dan layanan kesehatan yang disediakan RSPT. Penghargaan ini mengakui pencapaian selama 30 tahun terakhir dan juga memotivasi, baik RSPT maupun OUCRU, untuk melanjutkan komitmen mereka dalam memperkuat pendekatan perawatan, perawatan pasien, dan integrasi metode-metode terkini dalam penelitian dan manajemen klinis tetanus.
Kontribusi Dokter Lam Minh Yen
Kontribusi paling utama terhadap upaya ini adalah kontribusi Dokter Lam Minh Yen, Dokter Peneliti Senior di OUCRU sekaligus mantan Wakil Direktur RSPT. Memanfaatkan pengalaman dan keahliannya, Dr. Yen dan timnya telah mencapai peningkatan yang signifikan baik dalam pengobatan maupun pencegahan tetanus.
Dokter Lam Minh Yen, terkenal atas keahliannya dalam penyakit infeksius, telah berkontribusi besar dalam meningkatkan hasil pengobatan pasien, membimbing generasi nakes di bawahnya, dan memimpin inisiatif dalam memerangi berbagai epidemi seperti Ebola, Zika, dan yang paling baru, COVID-19.
Di RSPT, dr. Yen telah mengembangkan dan memimpin pelatihan perawatan darurat, baik tingkat dasar maupun lanjutan, untuk para nakes, memastikan bahwa Unit Perawatan Intensif terbekali dengan baik dan terlibat dalam penelitian untuk menemukan pengobatan tetanus baru. Keahliannya juga tercermin dalam perannya sebagai salah satu penulis bab “Tetanus” dalam buku teks medis yang diakui secara global, termasuk “Manson’s Tropical Diseases: Textbook for Critical Care” dan “Harrison’s Principles of Internal Medicine” yang merupakan bahan bacaan utama di sekolah kedokteran di seluruh dunia.
Berkat dedikasinya yang tak kenal lelah, dr. Yen dianugerahi gelar “Dokter Luar Biasa” oleh Presiden Vietnam Truong Tan Sang pada tahun 2012. Pada tahun 2016, ia diakui sebagai Duta Alumni Australia, salah satu dari 12 orang yang dipilih oleh Pemerintah Australia dari seluruh jaringan global yang beranggotakan lebih dari 2,5 juta alumni. Di OUCRU, dr. Yen saat ini sedang melakukan penelitian tentang Hepatitis C, tetanus, dan penyakit menular lainnya, dan telah menerbitkan temuannya dalam jurnal kedokteran internasional.